Angka Stunting di Semarang 1.14%, Wapres KH Ma’ruf Amin Apresiasi Inovasi Rumah PELITA

Kamis, 28 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semarang, Mediaindonesia.id – Dalam rangka penurunan prevalensi stunting di angka 14% pada 2024, Pemerintah menghadapi situasi yang cukup menantang, terlebih saat ini semakin mendekati target waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah inovatif untuk dapat mempercepat pencapaian target tersebut,

seperti inovasi yang terdapat di Kota Semarang, yaitu Rumah PELITA (Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta).

“Saya sangat tertarik di sini ada Day Care, anak-anak diasuh dan dijaga tiap hari, kenaikan [tinggi badan] mencapai 60% ini murni idenya Semarang,” ungkap Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin usai mengunjungi Rumah PELITA di Jalan Candi Pawon Timur III, Manyaran, Kota Semarang, Kamis (28/12/2023).

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, apabila program seperti Rumah PELITA secara data dinilai berhasil menurunkan angka stunting, nantinya akan diduplikasi di berbagai daerah lainnya.

“Kalau model seperti ini berhasil, nanti kita akan kembangkan dan tularkan ke daerah-daerah lain,“ papar Wapres.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam menjelaskan bahwa upaya yang selama ini Pemkot Semarang laksanakan, telah membuahkan hasil yang signifikan.

“Kalau di sini presentasinya Semarang 1,14%, pada awal tahun di angka1.600, kemudian data cut off November sudah 912 anak,” jelasnya.

Abdul Hakam juga secara terperinci menyampaikan bahwa program ini secara intensif menyasar anak-anak dengan kategori stunting dari keluarga kurang mampu.

“Ini rumah penanganan gizi lintas sektor.
Day Care ini [dijalankan] tatalaksana komprehensif, diberikan Bantuan Makanan Tambahan, kegiatan PAUD, makanan ringan, makan siang, lalu kemudian dimandikan sebelum dijemput orang tuanya,” tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa nantinya program day care akan diperbanyak hingga di seluruh kecamatan di Semarang.

“Saat ini sudah ada 8 masing-masing di setiap kecamatan, tahun depan 16 day care di masing-masing kecamatan di Semarang, lengkap dengan tenaga nutrisionis dan psikolog pendamping,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Rumah PELITA yang diresmikan pada 21 Februari 2023 lalu adalah salah satu inovasi dalam upaya percepatan penanganan stunting di Semarang yang menyasar balita berusia di bawah dua tahun dengan stunting karena pola asuh. Program yang dijalankan di sini melalui pola day care atau Taman Penitipan Anak tanpa biaya. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan membantu orang tua dalam melaksanakan peran pengasuhan, pendidikan, perawatan dan perlindungan selama orang tua bekerja. Rumah PELITA saat ini menangani 10 anak dan telah meluluskan 12 anak sebelumnya.

Selain kepada para baduta dengan stunting, Rumah PELITA juga menyelenggarakan program Kelas Ibu Hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis), yaitu ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2 (Kurus). Kepada mereka diberikan intervensi berupa penyuluhan tentang kehamilan, Bantuan Makanan Tambahan, senam hamil, dan pemeriksaan perkembangan kehamilan secara lebih intensif. Program ini juga sebagai upaya pencegahan kelahiran anak dengan stunting.

Selain Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam, turut mendampingi Wapres antara lain Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (SM/RJP, rls)

Berita Terkait

Hadiri Perayaan Natal di GOR Dua Bersaudara Bitung, Wapres Ajak Jemaat Perkuat Persatuan dan Doakan Korban Bencana
Hadiri Perayaan Natal di Aula Paskah Bitung, Wapres Apresiasi Semangat Kebersamaan dan Toleransi
Sambangi GKPI Pearaja Tarutung, Wapres Ajak Jemaat Doakan Korban Bencana Longsor Tapanuli Utara
Tinjau Dampak Longsor di Tapanuli Utara, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur dan Perlindungan Korban Bencana
Kunjungi Gereja BNKP Petrus Ombulata, Wapres Pastikan Ibadah Natal Berlangsung Aman dan Khidmat
Pastikan Akses Listrik Merata di Kepulauan Nias, Wapres Tinjau Program BPBL di Desa Hilisebua
Tinjau Sungai Gomo di Nias Selatan, Wapres Tekankan Pembangunan Jembatan Demi Keselamatan dan Akses Pendidikan
Jelang Natal, Wapres Lakukan Kunjungan Kerja ke Sumut dan Sulut

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 22:37 WIB

Hadiri Perayaan Natal di GOR Dua Bersaudara Bitung, Wapres Ajak Jemaat Perkuat Persatuan dan Doakan Korban Bencana

Senin, 22 Desember 2025 - 22:32 WIB

Hadiri Perayaan Natal di Aula Paskah Bitung, Wapres Apresiasi Semangat Kebersamaan dan Toleransi

Senin, 22 Desember 2025 - 20:14 WIB

Sambangi GKPI Pearaja Tarutung, Wapres Ajak Jemaat Doakan Korban Bencana Longsor Tapanuli Utara

Senin, 22 Desember 2025 - 20:10 WIB

Tinjau Dampak Longsor di Tapanuli Utara, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur dan Perlindungan Korban Bencana

Minggu, 21 Desember 2025 - 23:04 WIB

Kunjungi Gereja BNKP Petrus Ombulata, Wapres Pastikan Ibadah Natal Berlangsung Aman dan Khidmat

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:08 WIB

Tinjau Sungai Gomo di Nias Selatan, Wapres Tekankan Pembangunan Jembatan Demi Keselamatan dan Akses Pendidikan

Minggu, 21 Desember 2025 - 06:37 WIB

Jelang Natal, Wapres Lakukan Kunjungan Kerja ke Sumut dan Sulut

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:44 WIB

Jelang Natal 2025, Wapres Terima Kunjungan Anak-anak Panti Asuhan di Istana

Berita Terbaru