Berikan Kuliah Umum di Victoria University, Wapres KH Ma’ruf Amin Sampaikan Dialog Antaragama Kunci Jaga Keharmonisan Berbangsa

Rabu, 28 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wellington, Mediaindonesia.id – Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki potensi konflik yang cukup besar. Terlebih, terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia. Di samping itu, Indonesia juga memiliki sekitar 1300 suku, dan 718 bahasa daerah. Apabila tidak dijaga dengan baik, keberagaman di Indonesia ini dapat menimbulkan perpecahan.

“Ketika ada banyak referensi kognitif, persepsi budaya berbeda, ideologi politik yang berwarna, kebutuhan akan dialog menjadi nyata. Pilihan investasi penyelenggaraan dialog antaragama dan antarbudaya merupakan sarana ideal untuk membangun jembatan komunikasi internal pemeluk agama dan antarpemeluk agama,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan kuliah umum di Hunter Council Chambers, Victoria University of Wellington, Wellington, pada Rabu (28/02/2024).

Dalam kuliah umum bertemakan lintas-iman tersebut, Wapres menjabarkan kunci keberhasilan Indonesia dalam merawat perdamaian di tengah keberagaman. Kunci pertama dari keberhasilan tersebut adalah tradisi dialog lintas-iman yang telah melembaga dan mengakar kuat di masyarakat.

“Dialog menjadi pilihan pertama dan utama dalam mencari solusi atas persoalan bangsa Indonesia sebagai media yang melampaui sekat-sekat pembeda apapun,” tegas Wapres.

Ia juga menuturkan bahwa keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang anggotanya terdiri dari majelis-majelis agama yang ada di Indonesia, dapat mencegah terjadinya konflik berlatar belakang agama, sekaligus solusi jika terjadi perselisihan internal dan lintas umat beragama.

“Pemerintah juga memperkuat regulasi tentang kehidupan bangsa yang rukun dan damai, serta melakukan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran atas nama agama,” imbuhnya.

Kunci yang kedua adalah landasan bernegara Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan harmoni. Wapres mengungkapkan bahwa nilai-nilai tersebut tertuang dalam ideologi Pancasila, Konstitusi 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi kesepakatan para pendiri bangsa Indonesia.

“Sementara dari sisi kebijakan, tidak boleh ada regulasi yang diskriminatif berbasis agama di semua bidang, baik itu politik, ekonomi, hukum, budaya, maupun bidang-bidang lainnya,” ungkapnya.

Kunci yang ketiga, adalah peran pemuka agama dan masyarakat sipil yang kuat. Wapres menekankan, kehidupan warga dan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama, sehingga peran pemuka agama memiliki pengaruh cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

“Para tokoh agama dan organisasi keagamaan di Indonesia memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga terus dilibatkan dalam penyebaran nilai-nilai toleransi dan moderasi,” urainya.

Wapres pun mengajak pemuka agama Indonesia dan Selandia Baru untuk saling tukar pandang dan pengalaman, dalam merumuskan dan menyuarakan solusi damai atas berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia.

“Kita perlu terus mendorong paradigma kolaborasi, moderasi, dan ko-eksistensi, antara lain melalui platform dialog lintas agama,” imbaunya.

Dalam kuliah umum tersebut, Wapres menerima tanggapan dari 3 professor di bidang studi yang terkait dengan hubungan lintas-agama. Salah satunya adalah Dr. Pushpa Woods, Direktur Studi Edukasi Finansial yang juga merupakan penerima penghargaan atas perannya di bidang dialog antaragama dan merupakan salah satu pendiri dari Dewan Antaragama di Selandia Baru.

Sejalan dengan Wapres, Woods menilai bahwa agama dapat menjadi katalis utama untuk membangun perdamaian.

“Masalah terjadi ketika salah satu agama, atau kepercayaan, atau budaya, mencoba untuk menguasai kepercayaan lainnya. Kita harus tekankan bahwa kepercayaan Anda harus sesuai dengan kebutuhan Anda. Namun, itu mungkin tidak berlaku untuk saya,” ujar Woods menganalogikan.

Ia juga mengingatkan bahwa baik kaum mayoritas maupun kaum minoritas harus saling mengerti. Kaum mayoritas harus melindungi kaum minoritas, dan kaum minoritas juga harus memberikan dukungan kepada kaum mayoritas.

“Dan maka dari itu, kita harus menurunkan ego kita, menurunkan rasa superioritas kita dan mulai bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan kita,” pungkasnya.
Usai mendapat tanggapan dari para panelis, Wapres menegaskan bahwa kegiatan saling bertukar pandangan ini harus terus dilanjutkan.

“Kegiatan saling bertukar pandangan dan pengalaman, serta dialog antarperwakilan masyarakat kedua negara seperti yang kita lakukan saat ini merupakan bentuk nyata kontribusi kita semua dalam upaya mencapai “saling pengertian” dan “saling menghormati”. Upaya kita bersama ini harus terus kita perkuat dan lanjutkan,” tutup Wapres.

Mendampingi Wapres dalam kuliah umum tersebut, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Fientje Maritje Suebu, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, Anggota DPR RI Ahmad Helmy Faishal, Deputi Bidang Administrasi Setwapres Sapto Harjono, Staf Khusus Wapres M.Nasir dan Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya, Farhat Brachma, dan Iggi Haruman Achsien. (DMA/SK-rls)

Berita Terkait

Miliki Kedisiplinan Tinggi, Wapres Harapkan Nasabah PNM Mekaar Bondowoso Naik Kelas
Panen Raya Kopi Ijen, Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi Dan Branding Kopi Indonesia
Tinjau Pasar Rogojampi Banyuwangi, Wapres Gibran Cek Inflasi Dan Dorong Penguatan UMKM Pasar Rakyat
Melalui Panggilan Video, Wapres Minta Menhut Percepat Tindak Lanjut Tukar Guling Tanah Desa Sumberagung
Berbagi Kebahagiaan, Wapres Ajak Anak-Anak Belanja Perlengkapan Sekolah Di Banyuwangi
Wapres Gibran Dorong Produk UMKM PNM Mekaar Di Banyuwangi Naik Kelas
Wujudkan Swasembada Gula, Wapres Dorong Aksi Nyata Dan Sinergi Pemerintah Pusat Dan Daerah
Tinjau Panen Raya Tebu Di Banyuwangi, Wapres Dukung Swasembada Gula Nasional

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:16 WIB

Miliki Kedisiplinan Tinggi, Wapres Harapkan Nasabah PNM Mekaar Bondowoso Naik Kelas

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:08 WIB

Panen Raya Kopi Ijen, Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi Dan Branding Kopi Indonesia

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:50 WIB

Tinjau Pasar Rogojampi Banyuwangi, Wapres Gibran Cek Inflasi Dan Dorong Penguatan UMKM Pasar Rakyat

Senin, 23 Juni 2025 - 19:18 WIB

Berbagi Kebahagiaan, Wapres Ajak Anak-Anak Belanja Perlengkapan Sekolah Di Banyuwangi

Senin, 23 Juni 2025 - 16:56 WIB

Wapres Gibran Dorong Produk UMKM PNM Mekaar Di Banyuwangi Naik Kelas

Senin, 23 Juni 2025 - 16:01 WIB

Wujudkan Swasembada Gula, Wapres Dorong Aksi Nyata Dan Sinergi Pemerintah Pusat Dan Daerah

Senin, 23 Juni 2025 - 15:05 WIB

Tinjau Panen Raya Tebu Di Banyuwangi, Wapres Dukung Swasembada Gula Nasional

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:26 WIB

Tinjau Peternakan Ayam Petelur, Wapres Dorong Inovasi Dan Digitalisasi Sentra Telur Blitar

Berita Terbaru