Kepada FKN, Wapres KH Ma’ruf Amin Ingatkan Pentingnya Lestarikan 4 Bingkai Kerukunan

Kamis, 25 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mediaindonesia.id – Indonesia diberkahi memiliki keberagaman yang menjadi suatu khazanah kekayaan budaya sekaligus sebagai pilar utama kekuatan bangsa. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi bangsa Indonesia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu, agar terus menjadi sebuah kekuatan, keberagaman harus dijaga keberlanjutannya dengan baik, salah satunya dengan merawat 4 pilar kerukunan.

“Pertama bingkai politis. Politis yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ini bingkai politis sudah menjadi aturan ketetapan negara. Tapi itu dalam tataran politisnya. Implementasinya adalah bagaimana kesepakatan tersebut ditetapkan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga, negata kesatuan bukan arti politis tapi juga dalam arti politis, sosial. Seluruhnya menjadi kesatuan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Forum Keberagaman Nusantara (FKN) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Kamis (25/07/2024).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, melalui implementasi bingkai politis yang merata, maka pembangunan pun juga dilakukan secara merata untuk seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Makanya kita bangun pemerataan-pemerataan. Jangan sampai merasa tidak masuk NKRI. Jadi pembangunannya bukan meng-Jawa tapi meng-Indonesia. Politisnya sudah tapi implementasinya belum mantap. Karena itu bingkai ini harus dijaga,” tegas Wapres.

Kedua, bingkai Yuridis. Dalam bingkai ini Wapres memaparkan bahwa di Indonesia terdapat aturan-aturan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, delam merawat keberagaman dan merajut kebhinekaan, aturan-aturan ini harus ditaati.

“Ketiga [bingkai] sosiologis yaitu local wisdom (kearifan lokal). Local wisdom ini banyak sekali menyelesaikan persoalan. Di daerah-daerah punya local wisdom,” ungkap Wapres.

Ia pun mencontohkan beberapa nilai-nilai tradisional yang dapat ditemukan di berbagai daerah, di antaranya di Sumatera utara (Sumut) ada kerifan lokal “Dalihan Na Tolu”, di Minahasa “Torang Samoa Basodara”, dan di Dayak “Rumah Betang” yang seluruhnya memiliki makna membangun persaudaraan. Melalui kearifan lokal ini, Wapres menilai banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan secara politis maupun yuridis, dapat diselesaikan secara soliologis.

“Keempat bingkai teologis. Agama-agama itu di dalam menyampaikan harus menggunakan narasi-narasi kerukunan. Jangan narasi konflik. Kalau agama ini membawa narasi konflik, ya kinflik. Tapi kalau narasinya kerukunan, tidak terjadi konflik,” tegasnya.

Wapres pun berpesan, implementasi bingkai teologis dalam kehidupan sehari-hari terus dikawal dengan baik. Sebab, bingkai ini merupakan bingkai yang paling dekat di hati dan keseharian masyarakat.

“Masing-masing boleh berdakwah menyampaikan ajarannya, tapi jangan narasi konflik. Teologinya kerukunan, jangan teologi konflik,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Tokoh Masyarakat Sumut Rahmat Shah menyampaikan bahwa wilayah Sumut telah lama mempraktikkan toleransi melalui hidup berdampingan dengan damai dan harmonis. Ia pun berharap melalui kehadiran FKN, dapat memperluas dan berbagi referensi mengenai praktik baik yang dilakukan di Sumut ke seluruh Indonesia.

“Bisa saling belajar dan bertukar pengalaman tentang cara baik membangun toleransi,” ungkapnya.

Hadir pada acara ini Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumut Maratua Simanjuntak, Tokoh Keberagaman Syekh Ali Akbar Marbun, Sultan Deli Mahmud Lamantjiji Perkasa, dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wapres Arif Rahmansyah Marbun, M. Imam Azis, dan Robikin Emhas. (NN/SK-BPMI, Setwapres)

Berita Terkait

Kunjungi Gereja BNKP Petrus Ombulata, Wapres Pastikan Ibadah Natal Berlangsung Aman dan Khidmat
Pastikan Akses Listrik Merata di Kepulauan Nias, Wapres Tinjau Program BPBL di Desa Hilisebua
Tinjau Sungai Gomo di Nias Selatan, Wapres Tekankan Pembangunan Jembatan Demi Keselamatan dan Akses Pendidikan
Jelang Natal, Wapres Lakukan Kunjungan Kerja ke Sumut dan Sulut
Jelang Natal 2025, Wapres Terima Kunjungan Anak-anak Panti Asuhan di Istana
Terima Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia, Wapres Dukung Santri Kembangkan Aplikasi Pesantren Digital
Tinjau Lokasi Terdampak, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Pidie Jaya
Pastikan Kelancaran Logistik, Wapres Tinjau Pengoperasian Jembatan Krueng Meureudu di Pidie Jaya

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 23:04 WIB

Kunjungi Gereja BNKP Petrus Ombulata, Wapres Pastikan Ibadah Natal Berlangsung Aman dan Khidmat

Minggu, 21 Desember 2025 - 22:53 WIB

Pastikan Akses Listrik Merata di Kepulauan Nias, Wapres Tinjau Program BPBL di Desa Hilisebua

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:08 WIB

Tinjau Sungai Gomo di Nias Selatan, Wapres Tekankan Pembangunan Jembatan Demi Keselamatan dan Akses Pendidikan

Minggu, 21 Desember 2025 - 06:37 WIB

Jelang Natal, Wapres Lakukan Kunjungan Kerja ke Sumut dan Sulut

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:18 WIB

Terima Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia, Wapres Dukung Santri Kembangkan Aplikasi Pesantren Digital

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:53 WIB

Tinjau Lokasi Terdampak, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Pidie Jaya

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:38 WIB

Pastikan Kelancaran Logistik, Wapres Tinjau Pengoperasian Jembatan Krueng Meureudu di Pidie Jaya

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:53 WIB

Sapa Pengungsi di Pidie Jaya, Wapres Berikan Motivasi dan Pastikan Bantuan Terpenuhi

Berita Terbaru