Calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyoroti dunia pendidikan di wilayahnya. Dalam pencalonannya kali ini, dunia pendidikan masih menjadi prioritas baginya.
Maka beberapa program unggulan yang telah sukses dijalankan pada periode pertamanya, akan dilanjutkan jika calon petahana ini kembali terpilih.
“Pendidikan saya akan lanjutkan programnya. Seperti bantuan beasiswa dan juga pendidikan non formal dan informalnya,” ujar Benyamin saat berkampanye di wilayah Setu, Tangsel, Rabu (16/10/2024).
Ia memaparkan, semasa menjabat bersama pasangannya Pilar Saga Ichsan pada periode pertamanya lalu, sederet beasiswa dan bantuan pendidikan sudah digelontorkan untuk masyarakat.
Mulai dari bantuan biaya pendidikan bagi anak yang tidak masuk sekolah negeri, beasiswa untuk para penghafal Al-Quran, bahkan hingga beasiswa untuk mahasiswa yang tengah menghadapi masa akhir semester.
“Harapannya agar rata-rata lama sekolah kita naik lagi. Dari sekarang 11,8 tahun harus menjadi 12 atau sampai 14 tahun,” ungkapnya.
Tak hanya pada program bantuan dan beasiswa, Benyamin juga menyoroti perihal wisata pendidikan atau study tour yang kerap dilaksanakan untuk memberi pendidikan kepada anak di luar sekolah.
Ia ingin melalui study tour ini, anak-anak dapat dididik dengan ilmu dan pengalaman yang diterima selama mengikuti wisata edukasi tersebut.
Dalam hal ini, menurutnya Tangsel memiliki sederet destinasi yang sangat berpotensi. Sehingga, study tour tidak lagi harus dilakukan di luar kota.
“Tangsel sendiri memiliki potensi untuk study tour sangat banyak, kita punya BRIN, kita punya pusat penerbangan angkatan darat, kita punya Polairud, kita punya Batalyon Kavaleri di sana ada tank-nya disana, kita punya kampus. Itu potensi untuk study tour. Kenapa demikian? Dalam jangka panjang mereka sudah bisa tertanam, saya ingin jadi ini, saya ingin jadi apa. Itu yang diterapkan di negara maju. Saya ingin mencoba memberikan wajah baru dalam dunia pendidikan,” ungkap Benyamin.
Selain itu, Calon Wali Kota Tangsel nomor urut 1 ini juga memikirkan sampai pada pendidikan pembentukan karakter anak di sekolah.
“Misalnya saja kemarin kita sudah kerja sama dengan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), jadi nanti di SD bisa dilatih silat ini, SMP dilatih silat itu. Ini semua untuk pendudukan karakter anak,” pungkasnya.
