INDOPOLITIKA – Keluarga Sunardi (70) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, membangun jembatan untuk akses keluar masuk rumah setelah satu-satunya jalan yang mereka gunakan ditutup oleh tetangga berinisial SP.
Jalan tersebut melintasi sebidang tanah kecil milik SP, yang merasa terganggu dengan lalu lalang sepeda motor, sehingga memutuskan untuk menutup akses tersebut.
Meski demikian, keluarga Sunardi menerima keputusan SP dengan lapang dada dan memilih untuk membangun jembatan di bantaran sungai Kelurahan Demaan, Jepara, dengan biaya mencapai Rp250 juta.
“Saat ini, pembangunan jembatan sudah mencapai 90 persen, tinggal pemilihan bahan untuk alas jembatan. Awal November, jembatan ini sudah bisa digunakan. Proses izin pembangunan masih berlangsung di BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali-Juana,” ujar Joko Priono, menantu Sunardi, pada Kamis (21/11/2024).
Joko menjelaskan, jembatan tersebut dibangun oleh perusahaan konstruksi miliknya, PT Dinar Jaya, sejak 23 Agustus 2024. Jembatan ini memiliki panjang 28 meter dan lebar 1,5 meter, dengan menggunakan rangka baja.
Joko juga mengungkapkan bahwa jalan yang ditutup oleh SP adalah satu-satunya akses untuk keluar masuk rumah Sunardi.
SP berencana untuk membangun tembok di atas tanahnya tersebut. Namun, pihak keluarga Sunardi tidak mempermasalahkan keputusan SP dan lebih memilih untuk menghindari konflik dengan tetangga.
“Kami tidak mempermasalahkan keputusan tersebut karena itu adalah hak SP. Kami juga tidak ingin terlibat dalam konflik dengan tetangga. Alhamdulillah, hubungan kami dengan SP tetap baik,” kata Joko.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan BBWS Pemali-Juana terkait legalitas pembangunan jembatan tersebut.
Ary juga mengungkapkan rasa herannya karena perselisihan ini berujung pada pembangunan jembatan yang menghabiskan biaya cukup besar.
“Sebetulnya masalah ini bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Berdasarkan konfirmasi kami, SP hanya menutup tanah yang digunakan sebagai akses oleh keluarga Sunardi dengan pot bunga, belum ditutup permanen.
Ini sebenarnya bisa didiskusikan lebih lanjut, tetapi mungkin SP memiliki pendirian sendiri,” ujar Ary. (Hny)