Hadiri Muktamar Nasional IKAPETE, Wapres KH Ma’ruf Amin Sebut Pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari Tetap Relevan Hadapi Tantangan Zaman

Jumat, 4 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mediaindonesia.id – K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari adalah ulama besar dan pahlawan nasional yang pemikiran dan kiprahnya sangat berpengaruh bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia, baik di bidang pendidikan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, maupun perpolitikan. Tokoh yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama tersebut memainkan peran vital dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad yang dikumandangkan 79 tahun silam. Berbagai pemikiran ulama besar tanah air ini dinilai tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman, terutama di tengah berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

“Beliau menegaskan, bahwa Islam tidak hanya mengajarkan kesalehan pribadi, tetapi juga menjadi pedoman moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka secara daring Muktamar Nasional II Pemikiran Hadratussyaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE), dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat (04/10/2024).

Wapres mengemukakan bahwa semangat jihad perang melawan penjajahan yang digelorakan K.H. Hasyim Asy’ari tersebut didasari semangat cinta tanah air atau hubbul wathan minal iman. Namun lebih penting lagi, tambahnya, K.H. Hasyim Asy’ari juga terus mengedepankan jihad perbaikan secara berkelanjutan. Menurut Wapres, semua itu dilakukan demi melindungi tujuan besar syariat Islam atau maqashidil kubra lis syari’atil Islamiyyah, yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, menjaga harta, dan termasuk pula menjaga tanah air.

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apa yang telah dilakukan Hadratussyaikh di dalam rangka membangkitkan bangsa ini, untuk menjaga, mengawal, dan memajukan bagian daripada muḥāfaẓatu maqashidil ammah atau maqashidil kubra lis syari’atil Islamiyyah,” sebutnya.

Dalam kesempatan ini, Wapres juga menegaskan perlunya terus menggaungkan ajaran Islam wasathiyyah (Islam moderat) yang memiliki tiga pilar utama, yaitu persaudaraan sesama muslim (ukhuwwah Islamiyyah), persaudaraan sebangsa (ukhuwwah wathaniyyah), dan persaudaraan sesama manusia (ukhuwwah insaniyyah). Dalam pandangannya, ketiga pilar ini menjadi dasar penting untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian di antara masyarakat yang beragam di tanah air.

“Dengan berpegang pada ajaran ini, dibarengi dengan pemikiran Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari yang menekankan moderasi, kebijaksanaan, dan antifanatisme, kita optimis akan mampu menghadapi tantangan zaman demi keutuhan bangsa Indonesia,” ucap Wapres.

Oleh karena itu, ia meminta IKAPETE untuk terus menggali dan membumikan pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari untuk kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara pada masa mendatang.

“Mari bersama-sama menjaga komitmen kebangsaan dan memperkuat moderasi beragama melalui dialog yang konstruktif untuk saling memahami dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman,” ajak Wapres.

Selanjutnya, ia meminta agar sinergi dan kolaborasi multipihak ditingkatkan untuk memastikan terwujudnya kebebasan beragama rakyat Indonesia, sehingga Indonesia tetap menjadi rumah yang damai bagi semua.

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengapresiasi upaya IKAPETE yang terus berkontribusi menyebarkan nilai perdamaian di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

“Semoga muktamar ini mampu mentransformasi warisan pemikiran Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari menjadi upaya dan rekomendasi nyata dalam memerdekakan umat Islam dan bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, serta mewujudkan kemaslahatan umat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, K.H. Abdul Hakim Mahfudz mencatat, peran K.H. Hasyim Asy’ari dalam menyatukan umat Islam di tengah masuknya aliran-aliran baru pada awal abad ke-20 diakui sangat penting. Beliau berupaya menjaga keutuhan umat Islam dengan memegang teguh ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang berakar pada mazhab Imam Syafi’i. Di bawah bimbingannya, NU dan organisasi Islam lainnya mampu bersatu di bawah naungan Majlis Islam A’la Indonesia pada 1937 yang menjadi pondasi persatuan Islam dalam menghadapi kolonialisme dan tantangan ideologi baru.

“Apa yang kemudian bisa kita ambil ibroh dari pergerakan beliau bahwa beliau kemudian menjaga jangan sampai terjadi perpecahan umat Islam,” sambungnya.

Di lain pihak, Ketua Umum Presidium Nasional IKAPETE, Prof. Masykuri Bakri melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud semangat para alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang untuk mengangkat kembali pemikiran dan harakah/gerakan K.H. Hasyim Asy’ari.

“Hadratussyaikh bukan sekedar pemikir, tetapi beliau adalah muharrik. Beliau adalah seorang tokoh yang sangat inklusif, sangat terbuka, dan sangat akomodatif terhadap berbagai macam pemikiran-pemikiran konstruktif di tengah kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Prof. Masykuri menggambarkan, K.H. Hasyim Asy’ari sebagai sosok yang sangat populis dan tidak elitis sehingga bisa bergaul dengan siapa saja mulai dari tokoh hingga masyarakat kecil. Pemikirannya juga begitu kosmopolit yang menjangkau tataran mikro sampai tataran makro, dari tataran regional, tataran nasional, hingga tataran internasional.

Hadir dalam acara ini, Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng, K.H. Ahmad Musta’in Syafi’i, Ketua DKM Masjid Raya K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Abdurrahman Shoheh; dan segenap keluarga besar alumni Pesantren Tebuireng.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (RR/AS, rls)

Berita Terkait

37 Dokter Baru dan 15 Apoteker UIN Jakarta Ambil Sumpah Profesi, Ini Pesan Rektor Prof Asep Saepudin Jahar
Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bahan Pokok, Wapres Tinjau Pasar Jagasatru Cirebon
Optimis Capai Indonesia Emas, Wapres Tegaskan Santri Adalah Penggerak Kemajuan Bangsa
Hadiri Silaturahmi Alumni Buntet, Wapres Sampaikan Hadiah Presiden Untuk Para Santri
Rektor UIN Jakarta Apresiasi Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren
Wapres Ziarah ke Makam K.H. Abbas Sebelum Hadiri Silatnas Alumni Buntet Pesantren
Dukung Implementasi Kebijakan Presiden untuk Masyarakat Pesisir, Wapres Kunjungi dan Ajak Diskusi Nelayan Cirebon
BLU UIN Jakarta Resmi Kelola Satuan Pendidikan

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:18 WIB

37 Dokter Baru dan 15 Apoteker UIN Jakarta Ambil Sumpah Profesi, Ini Pesan Rektor Prof Asep Saepudin Jahar

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:35 WIB

Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bahan Pokok, Wapres Tinjau Pasar Jagasatru Cirebon

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:30 WIB

Optimis Capai Indonesia Emas, Wapres Tegaskan Santri Adalah Penggerak Kemajuan Bangsa

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Rektor UIN Jakarta Apresiasi Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren

Kamis, 23 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Wapres Ziarah ke Makam K.H. Abbas Sebelum Hadiri Silatnas Alumni Buntet Pesantren

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:59 WIB

Dukung Implementasi Kebijakan Presiden untuk Masyarakat Pesisir, Wapres Kunjungi dan Ajak Diskusi Nelayan Cirebon

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:44 WIB

BLU UIN Jakarta Resmi Kelola Satuan Pendidikan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Peringatan Hari Santri 2025, Rektor UIN Jakarta Dorong Santri Jadi Generasi Pembawa Peradaban

Berita Terbaru

Banten

Pemkot Tangsel Jalani Evaluasi SAKIP 2025

Sabtu, 25 Okt 2025 - 03:41 WIB