Jokowi: Bonus Demografi Akan Percuma Kalau Kesehatannya Tidak Baik

Senin, 6 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo menegaMIan pentingnya komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dalam rangka memaksimalkan potensi bonus demografi Indonesia pada 10-15 tahun mendatang. Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita, Jakarta, pada Senin, 6 Mei 2024.

“10-15 tahun yang akan datang kita akan mendapatkan yang namanya bonus demografi,” kata Presiden Jokowi. “Tetapi 68 persen usia produktif itu percuma, akan percuma kalau kesehatannya tidak baik. Oleh sebab itu betul-betul mati-matian, kita harus menyiapkan ini, harus merencanakan ini, harus merombak hal-hal yang kurang, harus kita perbaiki semuanya.”

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan pengamatannya selama beberapa bulan terakhir berkunjung ke berbagai fasilitas kesehatan di daerah untuk memastikan ketersediaan peralatan medis modern seperti MRI, mammografi, dan cath lab. Namun, Presiden mengakui bahwa tantangan terbesar adalah kekurangan dokter spesialis, terutama di provinsi-provinsi kepulauan.

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi-provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya, karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya juga kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi pun menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, saat ini Indonesia berada di peringkat 147 dunia dan peringkat 9 di ASEAN terkiat jumlah dokter yang ada.

“Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” ucap Presiden.

Guna mengatasi masalah tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyebut bahwa saat ini terdapat 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit di Indonesia.

“Dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya, dengan standar-standar internasional,” tutur Presiden.

Presiden pun berharap kelengkapan alat-alat kesehatan di rumah sakit atau PuMIesmas di berbagai daerah di Indonesia dapat segera terlaksana. Hal tersebut penting agar kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dapat terjamin dan Indonesia dapat melompat menjadi negara maju.

“Betul-betul semuanya terlaksana dan bonus demografi 68 persen usia produktif tadi betul-betul bermanfaat bagi negara ini untuk melompat maju kita menjadi negara maju dengan GDP ekonomi yang baik, dengan GDP per kapita yang tinggi sesuai dengan yang dimiliki negara-negara maju,” tutup Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Berita Terkait

Tinjau Lokasi Terdampak, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Pidie Jaya
Sapa Pengungsi di Pidie Jaya, Wapres Berikan Motivasi dan Pastikan Bantuan Terpenuhi
Wapres Ajak Gotong Royong Percepat Pemulihan Pascabencana di Gayo Lues
Temui Pengungsi di Gayo Lues, Wapres Serap Aspirasi dan Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
Jaga Kelancaran Distribusi BBM Pascabencana, Wapres Sambangi SPBU Raklunung
Bertolak ke Aceh, Wapres Tinjau Wilayah Terdampak Bencana di Gayo Lues dan Pidie Jaya
Pengajian Al-Hidayah Himpun Donasi Rp157 Juta untuk Korban Bencana Sumatera
UIN Jakarta Implementasikan Green Campus dengan Perangkat Pengelolaan Sampah Terpadu

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:53 WIB

Tinjau Lokasi Terdampak, Wapres Pastikan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Pidie Jaya

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:53 WIB

Sapa Pengungsi di Pidie Jaya, Wapres Berikan Motivasi dan Pastikan Bantuan Terpenuhi

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:44 WIB

Wapres Ajak Gotong Royong Percepat Pemulihan Pascabencana di Gayo Lues

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:13 WIB

Temui Pengungsi di Gayo Lues, Wapres Serap Aspirasi dan Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:47 WIB

Jaga Kelancaran Distribusi BBM Pascabencana, Wapres Sambangi SPBU Raklunung

Senin, 15 Desember 2025 - 21:37 WIB

Pengajian Al-Hidayah Himpun Donasi Rp157 Juta untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:59 WIB

UIN Jakarta Implementasikan Green Campus dengan Perangkat Pengelolaan Sampah Terpadu

Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:49 WIB

Transformasi NU di Sains dan Teknologi, Herry Haryanto Azumi Dorong Optimalisasi Kader Muda NU

Berita Terbaru