Jokowi Dorong Birokrasi Berdampak, Tidak berbelit-belit, Lincah, dan Cepat

Selasa, 13 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar birokrasi di tanah air berdampak, tidak berbelit-belit, lincah, dan cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden saat memimpin rapat terbatas (ratas) membahas percepatan transformasi dan keterpaduan layanan digital, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/06/2023).

“Arahan Bapak Presiden birokrasi harus berdampak, birokrasi tidak boleh lagi berbelit-belit dengan tumpukan kertas. Oleh karena itu, beliau berharap ini birokrasi menjadi lincah dan cepat,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam keterangan pers usai ratas.

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk membuat birokrasi lebih lincah, pemerintah melalui Kementerian PANRB telah melakukan pemangkasan klasifikasi jabatan aparatur sipil negara (ASN), dari awalnya 3.414 klasifikasi jabatan menjadi 3 kelompok jabatan saja. Selain itu, ASN juga kini bisa berpindah lintas rumpun, serta adanya penyederhanaan proses bisnis layanan kepegawaian.

“Layanan kenaikan pangkat dari 14 tahap kita pangkas jadi 2 tahap tadi kami laporkan kepada Bapak Presiden ini dikerjakan oleh teman-teman BKN. Layanan pensiun dari 8 tahap sekarang tinggal tiga tahap. Layanan pindah instansi dari 11 tahap sekarang menjadi tiga tahap. Ini contoh yang diharapkan oleh Bapak Presiden yang segera dieksekusi oleh kementerian lembaga khususnya Kemenpan RB terkait dengan layanan kepegawaian,” jelasnya.

Di samping itu, penyesuaian juga dilakukan dari segi regulasi yang lebih sederhana, dari awalnya sekitar 1.000 aturan menjadi hanya 1 Peraturan Pemerintah (PP) yang berisi gabungan aturan tentang ASN. Menurut Menteri PANRB, banyaknya aturan tersebut juga menghambat birokrasi menjadi kelas dunia.

“Maka atas saran Bapak Presiden kami pangkas ini sekarang dari 766 DIM (daftar inventarisasi masalah) tersisa 48 DIM terkait dengan pemberhentian, upaya banding, dan korps profesi pegawai dan 85 DIM terkait dengan kesejahteraan, ini sedang dibahas melalui simulasi dengan Kementerian Keuangan. Kalau ini selesai maka PP ASN ini akan segera selesai,” ungkapnya.

Selain itu, penilaian reformasi birokrasi di kementerian dan lembaga juga kini lebih sederhana, dari awalnya terdapat 259 komponen pertanyaan dan unggahan ribuan dokumen, kini menjadi hanya 26 dampak. Menteri PANRB berharap, dengan reformasi birokrasi yang bagus bisa turut berdampak pada penurunan kemiMIinan dan peningkatan investasi.

“Jadi kalau RB-nya bagus kira-kira kalau kemiMIinannya turun investasinya meningkat. Kalau dulu fokus di hulu sekarang kita fokus di hilir sehingga kita lebih berdampaknya bukan di tumpukan kertasnya. Selama ini orang kalau ngurus RB kadang harus ada konsultan di hotel bagaimana nilainya supaya naik? Sekarang tidak lagi, jadi langsung ke dampak sehingga rakyat bisa lebih merasakan,” tuturnya.

Dalam rapat tersebut, Anas juga menjelaMIan bahwa Presiden Jokowi telah menandatangani arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Anas menjelaMIan bahwa arsitektur SPBE nasional sudah dan akan terus disesuaikan dengan mengadopsi konsep digital public infrastructure (DPI).

“Ini adalah konsep yang sekarang menjadi tren dan pegangan beberapa negara yang isinya adalah di situ terkait dengan payment, digital ID, dan data exchange,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anas menuturkan bahwa arsitektur SPBE ini tidak mengutamakan pembangunan aplikasi baru karena saat ini pun telah ada ribuan aplikasi pelayanan pemerintahan berbasis digital. Untuk itu, SPBE ini akan interoperabilitas dengan telah ditandatanganinya peraturan presiden (Perpres) terkait hal tersebut.

“Sebelumnya Bapak Presiden telah menandatangani Perpres di mana di sini MenPAN-RB sebagai Ketua Tim Koordinasi SPBE Nasional, di situ juga ada Menteri Bappenas sebagai CDO, kemudian Menteri Keuangan sebagai CFO, Kepala BSSN sebagai CISO-nya, kemudian Menteri Kominfo sebagai CTO, Menteri Dalam Negeri sebagai CRGO, dan Kepala BRIN sebagai CRIO-nya,” tandasnya.

Berita Terkait

Usai Berikan Motivasi Anak-anak di Posko Bencana Banjar Tohpati, Wapres Singgah di SDN 3 Kesiman
Tinjau Pasar Badung Pascabanjir, Wapres Dukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Pedagang
Tinjau Pengungsian Korban Banjir Bandang Bali, Wapres Pastikan Kebutuhan Dasar Hingga Solusi Hunian Aman
Wapres Minta Kelompok Rentan Diprioritaskan dalam Penanganan Pascabencana Banjir Bali
Wapres Dorong Penguatan Peran Ponpes Kuasai Teknologi
Tinjau Infinite Frameworks Studio Batam, Wapres Apresiasi Talenta Kreatif Indonesia yang Mendunia
Wapres Gibran Makan Siang Bersama 280 Pengemudi Ojol di Batam
Panen Perdana Lobster di BPBL Batam, Wapres Dukung Replikasi Budidaya Lobster di Seluruh Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 20:34 WIB

Usai Berikan Motivasi Anak-anak di Posko Bencana Banjar Tohpati, Wapres Singgah di SDN 3 Kesiman

Jumat, 12 September 2025 - 20:05 WIB

Tinjau Pasar Badung Pascabanjir, Wapres Dukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Pedagang

Jumat, 12 September 2025 - 18:49 WIB

Tinjau Pengungsian Korban Banjir Bandang Bali, Wapres Pastikan Kebutuhan Dasar Hingga Solusi Hunian Aman

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Wapres Minta Kelompok Rentan Diprioritaskan dalam Penanganan Pascabencana Banjir Bali

Rabu, 10 September 2025 - 20:10 WIB

Tinjau Infinite Frameworks Studio Batam, Wapres Apresiasi Talenta Kreatif Indonesia yang Mendunia

Rabu, 10 September 2025 - 16:18 WIB

Wapres Gibran Makan Siang Bersama 280 Pengemudi Ojol di Batam

Rabu, 10 September 2025 - 16:11 WIB

Panen Perdana Lobster di BPBL Batam, Wapres Dukung Replikasi Budidaya Lobster di Seluruh Indonesia

Rabu, 10 September 2025 - 16:08 WIB

Dorong Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju, Wapres Apresiasi Panen Perdana Lobster di BPBL Batam

Berita Terbaru