Jakarta, – Korps Brimob Polri menggelar latihan ‘Urban Warfare’ bersama dengan Raid French National Police. Latihan ini merupakan yang pertama kali digelar dan nantinya akan dilakukan secara rutin.
Dalam peragaan pagi tadi, diperlihatkan kesigapan kedua kepolisian khusus itu dalam mengatasi terorisme dan penembakan saracak (rasi) yang sedang marak terjadi di Eropa. Pasukan khusus kepolisian Indonesia dan Perancis sangat cekatan dalam upaya penyelamatan korban penyanderaan yang dilakukan teroris bersenjata.
Beberapa alat canggih juga digunakan dalam peragaan tadi. Antara lain, detektor yang bisa mengetahui pergerakan musuh hingga diperagakan cara penyelamatan korban terorisme melalui udara. Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Fabien Penone terkesima melihat sigapnya dua pasukan kepolisian tersebut.
Dankor Brimob Polri Komjen Pol Anang Revandoko mengatakan, ini adalah bagian dari sejarah Brimob Polri. Karena ini baru pertama kali digelar latihan bersama antara keduanya.
“Ini sejarah bagi Polri, dimana Brimob Polri bersama Kepolisian Spesialis Perancis (RAID) melaksanakan latihan gabungan. Brimob mengirim 4 personil ke Perancis, dan Perancis juga mengirimkan (personil) ke sini (Indonesia),” katanya, Jumat (16/6/2023).
Latihan digelar selama seminggu dan dilakukan peragaan di hadapan Dubes Perancis, Atase Kepolisian Polisi Perancis dan jajaran Brimob Polri. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik kedua negara.
“Ini suatu sejarah luar biasa karena baru pertama kali join training Brimob dengan polisi khusus di Perancis. Dubes perancis sangat meresppon dan akan melaporkan kegiatan ini ke pemerintah (Perancis) nanti akan seringa terjadi latihan gabungan,” ujarnya.
Dari sisi teknik dan kemampuan, kedua kepolisian ini sudah memiliki keahlian tersendiri. Ini yang menjadi modal dalam penanganan masalah terorisme dan penembakan saracak di wilayah masing-masing.
“Kemampuan penanganan khususnya terorisme, bom dan berhubungan dengan urban atau rasi yang sekarang di Eropa yaitu penembakan saracak. Sebelumnya ada beberapa perwira kita yang berlatih bersama di Perancis berkaitan dengan rasi,” ujarnya.
“Setelah latihan disana, kepolisian Perancis bersama latihan dengan Gegana dalam penanganan terror bom dan rasi. Kemampuan kita sama-sama diterima sesuai dengan situasi wilayah masing-masing. Di perancis bagaimana taktik dan penanganan teror penembakan acak. Dengan demikian kita sama-sama memberikan masukan,” pungkasnya.