Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mendukung kehadiran sekolah rakyat yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan punya kebanggaan karena Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 berada di Kota Tangsel.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat menghadiri Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SRMA 33 Tangsel, Jumat, 13 Agustus 2025.
“Hari ini, merupakan hari istimewa. Kita menyaksikan 150 siswa SRMA yang berasal dari kabupaten/kota mulai melaksanakan proses pendidikan. Termasuk 17 siswa berasal dari Tangsel,” kata Pilar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas nama Walikota Benyamin Davnie dan Pemkot Tangsel, Pilar menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo, Menteri Sosial, dan Gubernur Banten yang telah menyediakan SRMA 33. “Ini merupakan langkah strategis yang berarti bagi masyarakat Banten. Insya Allah, program ini kami terus dukung dan mengawal. Saya yakin semua kepala daerah se-Banten juga mendukung,” ujarnya.
Menurut Pilar, para siswa SRMA tidak hanya diberikan pengetahuan, tetapi juga penguatan karakter untuk menjadi generasi yang siap membangun Indonesia di masa depan.
“Ini merupakan program Bapak Presiden untuk memutus mata rantai kemiskinan. Apalagi para orangtua tidak perlu memikirkan biaya apa pun, hanya memberikan motivasi bagi anaknya,” ujarnya.
Kepada para siswa, Pilar berpesan untuk memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. “Belajar yang rajin, hormati guru, dan kembangkan potensi diri dengan baik. Pendidikan adalah upaya mendapatkan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menyatakan, sekolah rakyat adalah gagasan Presiden Prabowo dalam menuntaskan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan. “Saya yakin, ini akan menjadi legacy, warisan untuk Indonesia di masa depan. Kami Pemerintah Provinsi Banten akan memonitor dan memberikan supporting,” ujarnya.
Sekadar informasi, SMRA 33 dibangun di Gedung BLKI, Jalan Kencana I Nomor 20, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Pada angkatan pertama, terdapat 150 siswa yang diterima dan akan menjalani pendidikan sistem boarding school. Semua siswa melaksanakan proses pendidikan secara gratis.