Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo menyatatakan, Polri sedang mengoptimalkan digitalisasi data yang terintegrasi untuk mempermudah kinerja dan mengoptimalkan birokrasi.
Hal itu disampaikan dalam acara Peningkatan Kemampuan Kompetensi Pemimpin Polri pada Tingkat Menengah (Middle Level) Tahun Anggaran 2023.
Dedi menuturkan sejumlah pesan, mulai dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga program prioritas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menjadikan peningkatan kemampuan dan kompetensi para perwira menengah (pamen) ini penting.
“Presiden Jokowi terus mendorong birokrasi agar berdampak tidak berbelit-belit, lincah, dan cepat. Kementerian Menpan-RB telah melakukan pemangkasan klasifikasi jabatan, penyederhanaan birokrasi regulasi, serta penilaian reformasi birokrasi,” kata Dedi dalam keterangannya, Rabu (14/6/2023).
Dedi menyampaikan kata sambutan saat pembukaan acara di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).
Dedi mengajak para pamen terkait tantangan tugas saat tahun politik. Melalui SDM unggul sebagaimana prinsip human capital management yang diadopsi Polri, tambah Dedi, diharapkan menguatkan kesiapan para pamen dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti.
“Saat ini kita berada di tahun politik, menjelang pemilihan umum legislatif serentak dan pemilihan Presiden tahun 2024. Tentunya hal ini akan membuat pelaksanaan tugas Polri ke depan semakin berat dan kompleks, sehingga perlu persiapan dengan meningkatkan kompetensi personel Polri secara berkala yang dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas,” ucap mantan Kadiv Humas Polri ini.
Dedi kemudian menerangkan SDM Polri memiliki peran sangat penting dalam pengelolaan human capital kompetensi personel Polri. Jika makin kompeten, maka diyakini akan berdampak pada kemajuan organisasi.
“Oleh karena itu kualitas SDM personel menjadi aspek penting dalam menentukan keberhasilan organisasi. Sehingga perlu senantiasa ditingkatkan baik dari aspek, teknis dan maupun kompetensi manajerial calon pemimpin Polri,” tutur Dedi.
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini lalu menekankan kembali soal program prioritas Kapolri Jenderal Sigit, yaitu menjadikan SDM Polri yang unggul di era police 4.0.
“SSDM Polri melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan kompetensi pemimpin Polri pada tingkat menengah (middle level) sebagai upaya organisasi untuk menyiapkan personel Polri yang berkompetensi dan meningkatkan perfomance kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kepada personel Polri,” jelas Dedi.
Dedi menerangkan pimpinan Polri level menengah merupakan posisi yang unik karena memiliki dua peran yaitu pertama sebagai atasan sekaligus sebagai bawahan yang bertanggung jawab kepada pimpinan, kedua pada saat yang sama bertanggung jawab untuk memimpin anggotanya.
“Pada level ini bukan hanya kemampuan teknis yang harus dimiliki, namun juga kemampuan manajerial porsinya semakin besar sesuai tugas dan wewenang jabatannya,” kata Dedi.
Terakhir Dedi pihaknya menggunakan metode Assessment Center sebagai upaya mengidentifikasi kompetensi manajerial personel Polri, dalam hal ini pemimpin Polri pada level menengah. Hasil asesmen dapat menjadi dasar pertimbangan SSDM Polri dalam pembinaan karier pamen tersebut.
“Assessment Center dapat menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan dalam pembinaan karier,” pungkas Dedi.