SAF Jadi Solusi Alternatif Pertamina Kurangi Emisi Karbon, Ajak Keterlibatan Masyarakat Kelola Sampah

Minggu, 17 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baku, 17 November 2024 – PT Pertamina (Persero) sejak beberapa tahun lalu telah mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis minyak nabati. Pada tahun ini bahkan SAF mengalami peningkatan manfaat, tak hanya mengurangi emisi karbon di sektor transportasi udara tetapi sekaligus menjawab persoalan sampah rumah tangga dan limbah industri.

SVP Research & Technology Innovation, Oki Muraza, menjelaskan Pertamina  sudah mengembangkan minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) sebagai bahan baku SAF.

Sebelumnya, pengembangan SAF yang dilakukan Pertamina menggunakan minyak kelapa sawit dalam bentuk crude palm oil (CPO) atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO).

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

Langkah Pertamina dimulai dengan mengumpulkan UCO dari berbagai sumber, termasuk rumah tangga, restoran, dan industri pengolahan makanan. Teknologi pengolahan SAF menggunakan jalur Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA) memungkinkan konversi minyak jelantah menjadi bahan bakar yang kompatibel dengan infrastruktur penerbangan yang ada.

Oki juga menekankan pada tahun depan, SAF dari UCO bisa digunakan secara komersial. Targetnya pada kuartal pertama tahun depan, SAF akan digunakan dalam joy-flight pada pesawat Pelita Air yang merupakan maskapai penerbangan milik Pertamina Group.

Oki mencatat, potensi pengumpulan UCO di Indonesia dapat mencapai 1,24 juta kiloliter per tahun. Namun, tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat tentang mekanisme pengumpulan dan distribusi lokasi sumber UCO yang tersebar luas masih menjadi hambatan utama.

Untuk menjawab tantangan ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga telah memulai program pra-pemasaran di Bali dengan memasok SAF kepada beberapa maskapai penerbangan.

“Pada Bali Air Show, kami membantu pelanggan kami mengurangi emisi hingga 84% menggunakan SAF ini,” kata CEO PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Riva menekankan pentingnya kolaborasi untuk memperluas kapasitas produksi. Dalam jangka panjang, Pertamina menargetkan pengumpulan UCO meningkat dari 0,3 juta ton pada 2023 menjadi 1,5 juta ton pada 2030, guna mendukung produksi SAF dan bahan bakar rendah karbon lainnya. Strategi ini melibatkan kolaborasi dengan sektor pemerintah dan swasta untuk memperluas kapasitas pengumpulan dan infrastruktur penyimpanan UCO.

“Keberhasilan SAF tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada regulasi yang mendukung, insentif pemerintah, dan kerja sama antara sektor publik dan swasta. Dengan Pertamina One Solution, kami optimis dapat mendorong transisi energi yang berkelanjutan di sektor penerbangan,” tutup Riva.

Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi, menyampaikan saat ini juga sedang dikembangkan regulasi dalam rangka mendukung pengembangan SAF di Indonesia. Regulasi diperlukan setidaknya untuk menjawab 2 (dua) tantangan besar, yakni terkait kuota dan tarif ekspor UCO serta pengembangan manajemen pengumpulan UCO untuk memastikan kualitas dan kualitas UCO yang nanti akan digunakan sebagai feedstock bahan bakar. 

Emma Fenton, Senior Director Climate Diplomacy Opportunity Green United Kingdom menilai langkah Pertamina menggunakan UCO merupakan penerapan dari ekonomi sirkular. Upaya Pertamina adalah contoh inspiratif dari komitmen untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam sektor penerbangan yang selama ini berkontribusi besar terhadap emisi karbon.

“Yang menonjol adalah pendekatan holistik Indonesia—memanfaatkan jaringan luas kemitraan masyarakat, SPBU, dan kilang untuk membangun sistem pengumpulan dan produksi UCO yang kuat. Dengan mengintegrasikan upaya domestik dengan standar global dan berkolaborasi dengan mitra internasional, Indonesia memposisikan dirinya sebagai pemimpin potensial dalam produksi SAF dan diplomasi energi regional,” kata Emma.

Emma juga menegaskan Indonesia menunjukkan potensi kolaborasi publik-swasta dalam mendorong dampak positif. Ini adalah momen penting bagi komunitas global untuk mendukung inisiatif seperti ini, yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi sekaligus aksi nyata terhadap perubahan iklim.

“Saya berharap dapat melihat bagaimana kemitraan ini berkembang dan berkontribusi pada tujuan bersama kita untuk mencapai net-zero emissions di sektor penerbangan pada tahun 2050.” tutup Emma.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

Berita Terkait

Galaxy A06 5G, Hape Dua Jutaan Gaming Lancar dan Makin Aman
Jakarta Bergetar, Ribuan Biker AEROX Banjiri Ruas Jalan Kota di Malam Hari
Beromset Rp100 Juta Per Bulan, Ini Kisah Lilis Bangun Rumah Impian dari Usaha Ternak Cacing
Perkuat Konektivitas Sepanjang Jalur Mudik, Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Ekspedisi Jaringan Andal
Pertamina – Pindad Jalin Kerja Sama Tumbuhkan Ekosistem Industri Migas
Suzuki Sigap Tawarkan Solusi Free Towing Sebagai Wujud Kepedulian Terdampak Banjir di Bekasi
Samsung Galaxy S25 Series Bisa Ubah Foto, Teks, Sketsa Jadi Gambar
Sempat Ditutup, Jalur Kereta Api Antara Stasiun Gubug – Stasiun Karangjati Kembali Dibuka

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 16:58 WIB

Galaxy A06 5G, Hape Dua Jutaan Gaming Lancar dan Makin Aman

Rabu, 12 Maret 2025 - 16:02 WIB

Jakarta Bergetar, Ribuan Biker AEROX Banjiri Ruas Jalan Kota di Malam Hari

Rabu, 12 Maret 2025 - 15:21 WIB

Beromset Rp100 Juta Per Bulan, Ini Kisah Lilis Bangun Rumah Impian dari Usaha Ternak Cacing

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:41 WIB

Perkuat Konektivitas Sepanjang Jalur Mudik, Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Ekspedisi Jaringan Andal

Selasa, 11 Maret 2025 - 12:56 WIB

Pertamina – Pindad Jalin Kerja Sama Tumbuhkan Ekosistem Industri Migas

Senin, 10 Maret 2025 - 15:57 WIB

Suzuki Sigap Tawarkan Solusi Free Towing Sebagai Wujud Kepedulian Terdampak Banjir di Bekasi

Senin, 10 Maret 2025 - 10:10 WIB

Samsung Galaxy S25 Series Bisa Ubah Foto, Teks, Sketsa Jadi Gambar

Minggu, 9 Maret 2025 - 17:15 WIB

Sempat Ditutup, Jalur Kereta Api Antara Stasiun Gubug – Stasiun Karangjati Kembali Dibuka

Berita Terbaru