Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyalurkan beasiswa senilai Rp2,85 miliar dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan layanan di lingkungan kampus kepada 138 orang pegawai baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Adapun ke-138 orang pegawai sesuai data Tim Sumber Daya Manusia (SDM) UIN Jakarta yang jadi sasaran bantuan terbanyak adalah untuk Program Doktor (S3). Selanjutnya, penerima jenjang sarjana (S1) 19 orang, magister (S2) 18 orang, dan program kejar paket setara SMP dan SMA 10 orang.
Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas SDM untuk mewujudkan layanan yang excelent kampus UIN Jakarta (reformasi birokrasi) adalah fokus utama dalam program bantuan beasiswa tersebut. Hal ini juga sejalan dengan tugas dan komitmen pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag).
ADVERTISEMENT
. Ukuran gambar 480px x 600pxSCROLL TO RESUME CONTENT
“Kata kunci yang kami temukan dalam konteks ini (reformasi birokrasi) adalah SDM, kualitas SDM, masih banyak SDM yang harus kita tingkatkan, misalnya dosen masih ada yang belum S3, atau tendik dari S1 yang mau S2 dan sedang S2 dan lain sebagainya,” katanya pada acara pembinaan dan pengarahan kepada dosen dan tenaga pendidik UIN Jakarta yang menerima bantuan pendidikan di Ruang Diorama Gedung Harun Nasution Kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (3/11/2025).
“Saya harus sampaikan disini bahwa UIN dikasih mandat tegas oleh kementerian untuk bertransformasi menjadi PTNBH, dan itu harus dilakukan di tahun ini dan tahun depan. Jadi karena itulah SDM, temen-temen (penerima beasiswa) semua adalah menjadi bagian,” tegasnya.
Rektor Asep Jahar mengatakan, dengan SDM yang handal, maka pengelolaan terhadap PTNBH juga akan berjalan maksimal dan baik. “Jadi kata kuncinya SDM,” katanya.
Maka dari itu, Rektor menambahkan di tahun depan, angka beasiswa tersebut akan kembali ditingkatkan. “Sekarang baru Rp2,85 miliar, besok kita tingkatkan menjadi Rp4 miliar. SDM itu kunci, karena salahsatu bagian yang kita canangkan yaitu adalah reformasi birokrasi, dan reformasi birokrasi adanya di SDM,” ungkapnya.
Di samping agar pelayanan di UIN Jakarta semakin baik dan maksimal, Rektor menyampaikan bahwa peningkatan kualitas SDM tersebut juga guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama pada Poin Keempat yakni Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, dan lain-lain.
Sebagai salah satu unit pelaksana di bawah Kementerian Agama (Kemenag), Rektor menegaskan bahwa UIN Jakarta berkewajiban dan memiliki peran serta dalam mewujudkan Poin Keempat dari Asta Cita Presiden Prabowo tersebut.
“Kita melihat bahwa Pak Prabowo dan Kementerian Agama sangat concern dalam meningkatkan SDM itu, dalam hal ini dosen-dosen dan tendik, sehingga mereka bisa memberikan kontribusi penting bagi masyarakat. Ini komitmen kita untuk bagaimana UIN ini SDM-nya handal, bisa melayani dengan baik dan excelent,” ujarnya.
Rektor berharap agar para penerima bantuan pendidikan tersebut dapat menyelesaikan studinya tepat waktu, sehingga dapat langsung melayani dengan cepat.
“Jadi saya ucapkan selamat, ini amanah. Sekali lagi selamat, teman-teman jangan merasa berutang budi kepada kami, kepada pimpinan, ini hak teman-teman, dan juga kewajiban kita untuk menjaga UIN,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Imam Subchi, mengungkapkan bahwa pada 2022, bantuan beasiswa sebesar Rp577 juta. Angka tersebut, menurut Imam, sempat turun di 2023, yakni hanya sebesar Rp415 juta saja. Namun sejak Rektor dijabat oleh Prof Asep Saepudin Jahar, nominal beasiswa kembali naik.
“Tahun 2024 naik menjadi Rp585 juta, tahun 2025 naik menjadi Rp2,85 miliar. Kenaikan beasiswa ini merupakan bagian dari komitmen pimpinan, khususnya Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka untuk memperkuat SDM di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ungkapnya.
Imam menyampaikan, angka tersebut mungkin ke depannya akan kembali bertambah. Namun, menurut Imam, hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Semenjak ada Instruksi Rektor tentang masalah keuangan difokuskan atau disentralkan, terjadi lonjakan-lonjakan pendapatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai dari tahun 2023, 2024, sampai 2025. Saya lihat dari data yang ada, 2021, 2022, 2023, ini stagnan di Rp600 miliar anggaran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di 2024 melonjak menjadi Rp946 miliar,” ujarnya.
Ke depan, Imam pun berharap, kebijakan baik seperti ini dapat diteruskan meskipun pimpinan di UIN Jakarta berganti. “Mudah-mudahan nanti rektorat yang akan datang, siapapun pimpinannya bisa melanjutkan. Dan nanti doktor-doktor yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini jadi doktor-doktor yang berkualitas tinggi dan paralel juga sesuai dengan bidang ilmu masing-masing,” ungkapnya.


















