Sejumlah aktivis masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar aksi menyatakan dukungan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang saat ini tengah menjadi sorotan. Aksi pernyataan tersebut digelar di Kopang, Lombok Tengah, NTB pada Minggu (16/4/2023).
Para aktivis ini menilai apa yang ditujukan kepada Firli dan KPK merupakan upaya pembentukan opini dalam rangka melemahkan KPK. Buktinya KPK terus menunjukan taringnya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap para pelaku korupsi.
Koordinator aksi, Lalu Aji, dalam aksinya meminta semua pihak tanpa terkecuali untuk tidak mengganggu KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Semua pihak diajak mendukung Firli Bahuri membersihkan Indonesia dari Korupsi.
“Kami masyarakat Kopang Nusa Tenggara Barat menyatakan sikap, jangan ganggu KPK. Firli Bahuri tegak lurus, (karena mampu) bersihkan negeri dari korupsi,” kata dalam video pernyataan kepada media.
Diketahui, jelas Aji, belakangan ini ada pihak-pihak yang sengaja melakukan pelemahan terhadap kinerja KPK. Aji menilai pihak tersebut sebagai gerombolan untuk mengalihkan penanganan kasus korupsi yang saat ini tengah diselidiki KPK seperti dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E Jakarta. Karena itu, mereka pun meminta kepada pihak-pihak tersebut untuk tidak mengganggu KPK.
“Kepada mantan komisioner dan petinggi KPK seperti BW, Samad, Saut, Novel Baswedan dan lain-lain, yang merasa paling suci dan bersih tolong jangan ganggu dan lemahkan KPK yang saat ini bekerja lurus dan tegas. Jangan bikin opini menyesatkan dan melemahkan KPK terus,” terangnya.
Aji juga menyinggung para mantan KPK itu saat berkuasa yang banyak meninggalkan polemik yang belum selesai seperti dalam kasus mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. “Saat anda berkuasa, sprindik Anas Urbaningrum bocor lalu nama-nama lain yang jelas disebut terlibat Hambalang tidak tersentuh, hari ini beliau bebas atas kedzaliman yang telah kalian lakukan,” tegas Aji.
Sebagaimana mana diketahui, Ketua KPK Firli Bahuri mendapatkan kritik dari berbagai pihak yang melaporkan ke dewan pengawas KPK atas kebijakan mengembalikan Direktur Penyelidikan KPK, Brigjen Endar Priantoro ke Polri. Selain itu juga adanya tuduhan bocornya hasil penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM yang dialamatkan kepada Firli.
Disisi lain, KPK saat ini tengah menunjukkan taringnya dalam pemberantasan korupsi dimana hanya dalam delapan hari terakhir berhasil tiga kali operasi tangkap tangan (OTT). Dari aksi senyap itu, puluhan orang berhasil diringkus, yakni penangkapan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, dan Walikota Bandung Yana Mulyana.